Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat pertumbuhan ekonomi di Batam jauh di atas Provinsi Kepulauan Riau dan nasional. Berdasarkan data BPS, pada Tahun 2023 pertumbuhan Batam sebesar 7,04% sedangkan Kepulauan Riau sebesar 5,20% dan nasional sebesar 5,05%. Sedangkan untuk Tahun 2024 (Triwulan III), Batam mampu bertumbuh sebesar 7,50%.
Batam merupakan salah satu kota dengan penyerapan tenaga kerja terbaik, dimana sebanyak 656 ribu pekerja (70% dari jumlah penduduk usia kerja).
Tingkat pengangguran Batam pada Agustus 2024 sebesar 7,68% (tahun 2020 11,79%).
Nilai realisasi investasi tumbuh positif dengan capaian Rp6,931 triliun dengan rincian pada Triwulan III 2024 PMA mencapai Rp4,510 T, sementara PMDN sebesar Rp2,421 T.
Tak hanya itu, Batam lebih istimewa karena satu-satunya kota yang memiliki 3 KEK yaitu KEK Batam Aero Technic, KEK Nongsa yang menjadi pusat data center, IT serta ekonomi digital dan KEK Pariwisata dan Kesehatan Internasional Batam yang akan menjadi pusat layanan kesehatan internasional yang bekerjasama dengan RS Internasional Apollo India.
Pengembangan ekonomi Batam sangat ditopang dengan investasi dalam negeri dan asing. Sehingga dengan hadirnya pemimpin baru, Menko berharap investasi dapat meningkat lebih progresif.
Sebagai informasi, dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga PP No 46 Tahun 2007 tentang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam telah mengamanatkan perubahan organisasi BP Batam.
Ditetapkan di Jakarta pada 22 Januari 2025, PP ini menetapkan Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas
dan Pelabuhan Bebas Batam sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dijabat ex-officio oleh Wali Kota Batam dan Wakil Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Batam dijabat ex-officio oleh Wakil Wali Kota Batam.