 Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Kota Batam terkait pengaduan guru honorer. (Foto: Batamnetwork)
Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IV DPRD Kota Batam terkait pengaduan guru honorer. (Foto: Batamnetwork) 
							    Batam – Isu terkait seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) untuk guru honorer di Kota Batam mencuat dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang digelar oleh Komisi IV DPRD Kota Batam.

Guru honorer Pemko Batam mendesak prioritas dalam seleksi tersebut, menyoroti kekhawatiran terhadap keikutsertaan guru honorer yang digaji dari dana BOS.
Dalam RDPU yang dipimpin Ketua Komisi IV Dandis Rajagukguk, sejumlah guru honorer mengungkapkan kekecewaan atas potensi kecilnya peluang mereka untuk lulus seleksi PPPK. Salah satu guru, Nurliawati, menyebut dirinya telah mengabdi lebih dari belasan tahun, namun khawatir dengan persaingan yang semakin ketat.
“Kami ini sudah puluhan dan belasan tahun mengabdi di sekolah. Kami harapkan diprioritaskan dalam seleksi PPPK ini,” ujar Nurliawati yang diamini oleh rekan-rekannya.
 
Para guru honorer ini juga menuding adanya kejanggalan dalam proses seleksi, di mana tenaga administrasi sekolah (TAS) dan tenaga perpustakaan diduga diikutsertakan dalam kuota untuk guru kelas.
“Kalau kuota ini dibuka untuk yang lain, peluang kami semakin kecil,” keluh seorang guru lainnya.
RDPU tersebut menghadirkan Dinas Pendidikan, BKPSDM Pemko Batam, serta perwakilan guru honorer BOS. Dandis Rajagukguk meminta semua pihak untuk bersikap tenang sambil menunggu hasil seleksi yang akan diumumkan oleh Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Dinas Pendidikan Kota Batam menyatakan bahwa kuota penerimaan dan penentuan kelulusan seleksi PPPK ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan BKN. Meski demikian, Dinas Pendidikan mengaku telah mengajukan usulan kuota yang mencakup kebutuhan lokal.
Ketua Komisi IV menegaskan pentingnya dialog lanjutan untuk mengakomodasi semua pihak. “Kedua kategori guru ini sama-sama dibutuhkan untuk mendidik anak-anak kita. Dinas perlu melakukan upaya agar solusi terbaik dapat tercapai,” ujarnya.
No Comments