Batam  

Buaya Kabur di Batam, Warga Auto Parno! Nelayan Ogah Melaut”

Buaya. (Ilustrasi)

Batam – Heboh banget, lima ekor buaya rawa gede-gede, panjangnya sekitar tiga meter, kabur dari penangkaran di Pulau Bulan. Gara-garanya? Hujan deras yang nggak berhenti sejak Sabtu (11/1/2025) bikin pagar penangkaran jebol! Warga dan nelayan sekarang pada parno buat keluar rumah, apalagi ke laut.

Kapolsek Bulang, Iptu Adyanto Syofyan, udah konfirmasi kabar ini. “Kami sedang di penangkaran buaya rawa dan memang lima ekor buaya ukuran 3 meter lari. Saat ini, kami masih mencari bersama warga,” kata beliau, Senin (13/1/2025).

Baca juga  Patroli Malam Hari, Polsek Sekupang Pastikan Keamanan Selama Ramadhan 1446 H

Eh, update-nya Senin malam, tim gabungan Polsek Bulang, BBKSDA Riau, dan nelayan udah berhasil nangkep tiga buaya. Satu ketemu lagi nyari makan di Pulau Menkada, 600 meter dari Pulau Bulan. Yang lainnya balik sendiri ke penangkaran. Tapi dua buaya lagi masih jadi buronan.

Nelayan sih udah nggak bisa tenang. Ketua HNSI Kota Batam, Muslimin, bilang kalo ini gara-gara pengelolaan penangkaran buaya yang nggak becus. “Tidak ada yang berani melaut untuk mencari nafkah. Warga atau nelayan sangat ketakutan karena itu binatang buas. Masyarakat jadi kehilangan sumber mata pencaharian,” keluhnya, Selasa (14/1/2025).

Baca juga  PLN Batam Gandeng Polda Kepri Jaga Keamanan Kelistrikan, Siapkan Pengembangan Pembangkit Baru

Nggak cuma ngomel doang, mereka juga mau bawa kasus ini ke ranah hukum bareng PERADI Kota Batam. Pokoknya, pengelola penangkaran harus tanggung jawab!

Buat jaga-jaga, aparat kepolisian bareng BBKSDA nggak berhenti patroli malam. Tokoh masyarakat setempat, Bang Amir, juga nggak tinggal diam.

“Saya Pak Amir tokoh Melayu Pulau Labu meminta kepada tokoh Melayu Pulau Air, Pulau Seraya, Pulau Temoyong, Pulau Aweng, Pulau Selat Nenek, P Cengkui, Pulau Jaloh, Pulau Pecung, Pulau Lintang, Pulau Kebam, Pulau Buluh dan pulau sekitar, saya minta dengan kawan-kawan, kita minta PT di Pulau Bulan harus bertanggung jawab karena sudah buat masyarakat resah dan takut untuk kerja nelayan,” tegasnya.