Batam Siapkan Jurus Pamungkas Lawan Kekerdilan

Pelaksanaan rembuk Stunting tingkat kelurahan di Kota Batam sudah dimulai pada bulan januari 2025. (Foto: ist)

Batam – Kota Batam memulai tahun 2025 dengan aksi serius: Rembuk Stunting tingkat kelurahan, Selasa (7/1/2024) beberapa waktu lalu.

Tapi jangan bayangkan suasananya tegang seperti sidang internasional, karena rembuk ini punya misi berat dengan pendekatan yang ringan, penuh semangat gotong royong khas warga Batam.

“Kelurahan Tanjunguncang, Sambau, Tanjungbuntung, dan BengkongIndah sudah mulai rembuk” ungkap Kepala Bidang Pembangunan Manusia dan Masyarakat (PMM) Bapelitbang Kota Batam, Nila Desmini Indriani, sambil tersenyum penuh optimisme.

Rembuk ini bertujuan menyusun rencana kegiatan penurunan stunting yang terintegrasi — istilah keren yang artinya semua pihak diajak kerja bareng.

Rembuk Stunting ini ibarat festival ide kreatif untuk menumpas kekerdilan. Ada delapan materi utama yang dibahas, mulai dari evaluasi kinerja hingga inovasi-inovasi unik. Salah satu materi menarik adalah menentukan data sasaran stunting per kelurahan, yang bikin warga bertanya, “Apakah saya masuk daftar?”

Menurut Nila, rembuk ini juga menyoroti peran kelurahan dalam menghadapi stunting. Rembuk Stunting juga menargetkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Warga diundang untuk menyampaikan ide mereka — mulai dari perbaikan gizi hingga inovasi lokal seperti kerjasama dengan warung makan untuk menyediakan menu sehat murah.

Meski ini baru langkah awal, semangatnya sudah terasa. “Ini upaya pemerintah dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Kami benar-benar serius dan berkomitmen untuk masalah stunting ini,” tegas Nila.