Di balik pembangunan megah Flyover Laksamana Ladi di Kota Batam, terdapat kisah seorang laksamana tangguh yang namanya diabadikan sebagai bagian dari identitas sejarah dan budaya kawasan ini. Laksamana Ladi, sosok legendaris pada era Kesultanan Melayu Riau-Lingga, adalah pemimpin angkatan laut yang dikenal atas keberanian dan dedikasinya dalam menjaga kedaulatan perairan di Kepulauan Riau.
Asal Usul Nama Laksamana Ladi
Nama “Sei Ladi” berasal dari kombinasi kata dalam bahasa Melayu, di mana “Sei” berarti sungai dan “Ladi” adalah nama laksamana yang sangat dihormati. Sungai yang mengalir di kawasan tersebut diabadikan dengan nama Laksamana Ladi sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya yang besar.
Laksamana Ladi dikenal sebagai pemimpin tangguh yang memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas kawasan perairan dari ancaman bajak laut dan kekuatan asing. Pada masa itu, jalur perdagangan laut sangat strategis dan rawan diserang, sehingga peran laksamana seperti Ladi sangat vital dalam melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan wilayah Kesultanan Melayu.
Peran Laksamana Ladi dalam Kesultanan Melayu
Laksamana Ladi menjabat sebagai komandan angkatan laut yang dihormati karena kepiawaiannya dalam taktik berlayar dan strategi pertempuran laut. Ia tidak hanya bertanggung jawab menjaga keamanan perairan dari ancaman bajak laut, tetapi juga melindungi kedaulatan kesultanan dari ancaman eksternal. Kemampuannya dalam memimpin armada laut membuatnya dihormati oleh rakyat dan ditakuti oleh musuh.